Bulan Rabiul Awal dikenal sebagai bulan yang penuh keberkahan karena bulan ini merupakan kelahiran Rasulullah SAW. Sehingga pada bulan ini banyak umat muslim terutama di Indonesia yang banyak yang merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid nabi dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah SAW, mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya sebagai rahmatan lil'alamin.
Peringatan Maulid Rasulullah SAW mendorong umat muslim untuk membaca shalawat, sesuai dengan Q.S. Al-Ahzab ayat 56 sebagai berikut.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW diharapkan kita semua sebagai umat muslim akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Bentuk peringatan maulid nabi dapat berupa pengajian, santunan kepada anak yatim piatu, bakti sosial, atau kegiatan lain berupa keagamaan maupun sosial.
KH. Hasyim Asyari memandang bahwasanya peringatan maulid Nabi yang baik jika dalam pelaksanaannya mengandung hal-hal yang baik pula, seperti membaca ayat-ayat Al-Quran, membaca Siroh Nabi. Hal ini akan semakin meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, dapat mempererat persaudaraan dengan dianjurkan bagi orang yang berkelebihan supaya memberikan sedekah baik berupa hidangan makanan maupun yang lainnya sebagaimana yang pernah dilakukan oleh penguasa Irbil, raja Mudzoffar (Asy'ari' t.t., hlm. 10-11).
Pada peringatan maulid nabi, salah satu organisasi islam bernaungan Nahdlatul Ulama yaitu PMII Rayon Ibnu Sina (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) mengadakan pengajian yang berkolaborasi dengan PMII Rayon Ibnu Kholdun (Fakultas Ekonomi Bisnis) Komisariat Sunan Kalijaga. Pengajian dilaksanakan pada hari tanggal 13 Oktober 2022 di Masjid Darul Muttaqin Kota Malang dengan tema "Meneladani Uswatun Hasanah Nabi Muhammad SAW dalam Merevitalisasi Semangat Pergerakan". Pengajian dapat diikuti oleh sahabat-sahabati PMII maupun masyarakat di lingkungan sekitar.
Kegiatan yang dilaksanakan berlangsung dengan khidmat yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh sahabati Finurika dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PMII, dan Yalal Wathan secara bersama-sama oleh sahabat sahabati. Sambutan disampaikan oleh masing-masing ketua rayon. Sambutan dari sahabat Jazil sebagai ketua rayon PMII Ibnu Sina dan sahabat Alwis sebagai ketua rayon PMII Ibnu Kholdun. Rangkaian kegiatan maulid nabi dilanjutkan dengan pembacaan Diba' yang berisi sejarah perjalanan Rasulullah SAW oleh Tim Hadrah dari PR PMII Al-Haddad. Pada puncak kegiatan yaitu mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Bapak Abdul Basid, S.Th.I., M. Th.I., Ph.D sekaligus dosen Sastra Arab Universitas Negeri Malang.
Kegiatan ini dianggap suatu tradisi baik dan patut dilestarikan. Bahkan tradisi keagamaan maulid merupakan salah satu sarana penyebaran islam di Indonesia. Islam tidak mungkin dapat segera tersebar dan diterima masyarakat luas di Indonesia, jika saja proses penyebarannya tidak melibatkan tradisi-tradisi keagamaan. Hal itu dilakukan karena dasar pandangan ahl al-sunnah wa al-jamaah corak islam yang mendominasi warna islam Indonesia, lebih fleksibel dan toleran, sehingga tradisi menjadi sangat penting maknanya dalam kehidupan keagamaan, dengan tetap memegang kaidah ushuliyyah al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih, wal al-ahdzu bil- jadid al ashla
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta kita kepada suri tauladan Rasulullah SAW dan menambah iman kita sebagai umat islam untuk terus beriman kepada Allah SWT.
Oleh : Sahabati Nur Ahadiyatus Sholikhati
Sumber Rujukan
Masruri, U.N. (2018). Perayaan Maulid Nabi Dalam Pandangan KH. Hasyim As'ary. Riwayah: Jurnal Studi Hadis. Vol. 4. No. 2. Hlm 281-294. issn 2460-755X eissn 2502-8839
0 Komentar