Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief, menyampaikan bahwa kesuksesan Pemilu Serentak 2024 menjadi momentum masa depan bangsa khususnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang, baik pada aspek sosial, politik, hingga ekonomi. “Penyelenggara Pemilu yang bebas dan independen menjadi prinsip krusial dalam memastikan integritas dan keadilan dalam sebuah sistem pemilihan. Namun, kerawanan korupsi masih membawa keprihatinan tersendiri yang dapat membelokan kontestasi pemilu yang seharusnya membangun legitimasi dan akuntabilitas, menjadi ajang komersialisasi jabatan politik dan praktik korupsi,” terang Amir.
Memasuki tahun pemilu pasti kita sudah ngga asing dengar kata-kata politik uang. Politik uang adalah praktif koruptif yang akan menuntun kepada tindakan korupsi lainnya. Politik uang bisa disebut sebagai “mother of corruption” atau induk korupsi, karena politik uang ini akhirnya akan menciptakan individu yang akan mementingkan kepentingan sendiri dan golongannya, bukan kepentingan masyarakat yang memilihnya. Individu tersebut akan berusaha mencari keuntungan dengan menggunakann jabatannya. Salah satunya untuk mengembalikan modal yang keluar saat kampanye.
Dampak politik uang bagi rakyat?
Rakyat akan terus ketergantungan pada calon yang memberi uang. Akan ada perasaan harus memilih calon tersebut meski dia tidak mewakili kepentingan rakyat. Politik uang tidak akan menghasilkan pemerataan perwakilan. Calon yang punya banyak uang akan berpotensi terpilih meski tidak punya kualifikasi dan visi yang baik. Politik uang hanya akan memperlebar praktik korupsi dan nepotisme. Pejabat terpilih lebih mengutamakan bisnis para sponsor dan pribadi mereka. Pejabat yang terpilih karena politik uang tidak merasa memiliki tanggung jawab kepada masyarakat karena sudah membeli suara mereka. Tidak perlu melayani kepentingan umum lagi karena harus mengabdi kepada kepentingan sponsor atau pribadinya. Politik uang bisa menurunkan kualitas pelayanan publik karena dana yang harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat banyak malah dibagikan untuk kelompoknya sendiri. Politik uang menghambat calon berkualitas dan berintegritas untuk terpilih. Talenta kepemimpinan akhirnya terbuang sia-sia.
Mari kita tolak politik uang demi terciptanya pemilu yang bersih dan adil!
Politik uang merusak integritas proses demokrasi, memengaruhi keputusan pemilih secara tidak sehat, dan mengancam kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Setiap suara memiliki nilai yang tak ternilai, dan sudah seharusnya kita menjatuhkan pilihan berdasarkan visi, misi, serta kualitas calon pemimpin, bukan karena janji atau iming-iming materi. Bersama-sama mari kita bangun kesadaran untuk memilih dengan hati nurani demi masa depan bangsa yang lebih baik, tanpa tekanan ataupun manipulasi finansial. Pemilu bersih adalah hak kita, dan penolakan terhadap politik uang adalah langkah nyata menuju demokrasi yang sejati!
2 Komentar
Menyala 🔥
BalasHapusSay no to money politic🔥
BalasHapus