Dibuat datang dengan chat berbalut ekspetasi,
Dibuat rindu dengan jarak walaupun sebatas spasi,
Dibuat menunggu dengan nol notifikasi.
Nyatanya yang dibutuhkan bukan sebuah ketikan, namun yang benar-benar dibutuhkan adalah sebuah kehadiran.
Memulai pagi ditengah heningnya malam
Bismika (dengan namamu)
Para ayam bersemangat
Berpaduan suara
Memecah sepi
Meski tak menepi.
Bismika
Mereka yang telah lama terlelap
Mulai menggerak saraf
Dan mulai meraih air
Untuk Melawan kantuk
Disertai adzan subuh
Kadang tak lupa kau mengingatkanku
Meski hanya terngiang dalam angan
Bismika
Saat ini membayang senyummu
Dengan rintik hujan yang mulai reda
Kelu dalam pelukan malam
Tapi tak kelam.
Rintik hujan bukan pertanda sedih
Ia hanya ingin menyapa
Dan berkeluh kesah pada malam yang gelisah
Malam mulai cemberut
Tampak dari sikapnya
Dingin
Hari hari akhir ini
Jangan lupakan rintik hujan yang menemaninya
Dia hanya ingin menghibur malam
Mungkin karena ditinggal rembulan
Yang telah tertutup awan.
Namamu merebut kebahagiaan malam
Tapi entah lagi
Rintik hujan kali ini hanya ingin berucap
"Tidurlah"
"Jaga malammu"
"Jangan sampai ia gelisah"
"Karena kau merasakan dinginnya"
Malam ini dingin
Tapi tak beku
Oleh : Pena Rindu
0 Komentar